Latest Article Get our latest posts by subscribing this site
Menghadapi kompetisi Liga 3 tahun 2018 Zona Provinsi Jawa Tengah, Tim berjuluk "Laskar Ayam Hitam" Persitema Temanggung menggelar seleksi pemain-pemain muda untuk warga Temanggung.

Ketua Tim Seleksi 2018, Margo Susilo menuturkan, proses seleksi untuk persiapan pembentukan tim inti Persitema dalam mengikuti kompetisi Liga 3 tahun 2018 mendatang digelar selama tiga hari berturut-turut, mulai tanggal 4-6 Maret 2018 di Lapangan Sidorejo Maron. “Seleksi dimulai pukul 08.00 hingga pukul 13.00 siang,” ucap Margo di sela prosesi seleksi pemain hari kedua, Senin (5/3/2018).

Margo melanjutkan, antusias para pemain muda U-23 dengan batasan umur kelahiran maksimal tanggal 1 Januari 1996 tergolong tinggi. Direkap akhir panitia, sebanyak 200 pemain lokal turut ikut berkompetisi menjadi yang terbaik. “Untuk kompetisi liga 3 tahun 2018 ini, kami akan membentuk tim yang mayoritas didominasi oleh para pemin muda asli Temanggung,” ucapnya.
Ia menambahkan, kendati akan didominasi skuad lokal, namun Persitema Temanggung tetap menargetkan untuk lolos ke Liga 2.

Sementara itu, perwakilan staf seleksi, Bambang Eko Prayantoro mengaku, banyak talenta muda yang dianggap memiliki potensi untuk menjadi pemain Persitema dalam Liga 3 yang akan mulai kick off 25 Maret 2018 mendatang.

“Kami baru mengamati per individu pemain yang ikut seleksi dari segi teknik, visi, penguasan bola dan pola permainan. Semua bagus dan memiliki potensi sebagai pemain profesional,” ungkpanya.
Namun demikian kata Eko, berdasarkan pengamatannya baru sekitar 40 persen saja yang dianggap memiliki keluwesan dan kemampuan yang mumpuni.

Jadwal Piala Suratin 2016 Babak 2 Grub G

Babak 2 Piala Soeratin Jawa tengah.
Grub G : PERSITEMA TEMANGGUNG, PSCS Cilacap, PERSIK Kendal).

Putaran 1 . Main tanggal 21 Agustus 2016 home vs PSCS Cilacap.
                 Main tanggal 24 Agustus 2016 tandang vs pesik kendal.
Putaran 2. Main tanggal 7 September 2016 home vs persik kendal
                Main tanggal 11 September 2016 tandang vs Pscs Cilacap.

Partai home akan dimainkan di Lap. Armed Magelang.

Persis Solo tumbangkan Persitema Temanggung 9-0

Solopos.com, SOLO – Persis Solo Junior (Jr) meraih kemenangan meyakinkan pada laga perdana Piala Soeratin 2016 zona Jawa Tengah (Jateng). Tak tanggung-tanggung, skuat berjuluk Laskar Sambernyawa Muda itu menghajar Persitema Temanggung dengan skor telak 9-0 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (7/8/2016) sore.
Persis Jr. sempat dilanda demam panggung pada awal babak pertama. Namun, kepercayaan diri tim besutan Nurhadi El Hamid itu meningkat drastis setelah Adanur mengawali pesta gol di menit ke-18. Striker yang telah memperkuat Persis Jr. sejak musim lalu itu total menggelontorkan lima gol ke gawang Persitema Jr. Sementara itu, dua gol disumbangkan Abi Deva dan dua lainnya dicetak Didik Dwi.
Laskar Sambernyawa Muda bahkan telah unggl 5-0 pada akhir babak pertama. Keunggulan telak itu membuat Adanur dkk. kian garang di babak kedua dan berhasil menorehkan empat gol tambahan.
Pelatih Persis Jr., Nurhadi El Hamid, mengakui anak-anak didiknya perlu menyesuaikan diri dengan lapangan Manahan pada 20 menit pertama. Oleh sebab itu, mereka sempat terlambat panas. Kendati demikian, skuat Laskar Sambernyawa Muda mampu tampil luar biasa setelah Adanur mencetak gol pertama.
“Anak-anak sempat demam panggung, setelah 20 menit pertama baru on. Gol pertama Adanur adalah momentum awal kebangkitan kepercayaan diri anak-anak lalu skill individu masing-masing pemain terlihat dan teamwork berjalan dengan bagus,” ujar pelatih yang akrab disapa Memet itu, saat ditemui wartawan seusai laga, Minggu sore.
Laskar Sambernyawa Muda lebih banyak mengandalkan serangan-serangan dari sayap kanan dan kiri ketimbang dari tengah lapangan. Diakui Memet, taktik itu sengaja diterapkan setelah melihat kelehaman bek kiri dan kanan Persitema.
“Setelah ini, kami perlu mengevaluasi stamina pemain. Anak-anak banyak yang kram di laga ini. Sebelumnya belum pernah mencoba lapangan Manahan dan ternyata berat untuk anak-anak jadi mereka kram. Besok [Senin, 8/8/2016] kami paling hanya latihan ringan karena Selasa sudah harus bertolak ke Jepara,” imbuh Memet.
Manajer Persis Jr., Qorib “Erick” Masykuri, mewanti-wanti pemain untuk tidak cepat puas dengan kemenangan besar di laga perdana ini. Adanur dkk. dituntut cepat kembali fokus untuk merebut kemenangan kedua saat menantang Persijap Jepara, Rabu (10/8).
Sementara itu, pelatih Persitema Jr., Ripto Susilo, merasa kekalahan telak dari Persis Jr. kali ini bagaikan de javu. Dia juga pernah menelan kekalahan telak saat masih memperkuat Persitema Jr. pada 1989 silam.
Ini momentum 1989 yang terulang lagi. Dulu, saya bertemu Persis Jr. angkatannya Agung Setiabudi pada semifinal Piala Soeratin di Lapangan Kadipolo dan kalah 4-1. Seingat saya, selama saya hidup, Persitema Jr. enggak pernah menang melawan Persis Jr.,” kenang dia.

sumber : solopos.com

Piala Suratin Persitema Masuk Grup 'Neraka'

TEMANGGUNG (KRjogja.com) – Dalam ajang piala Suratin 2016, Persitema Temanggung U-17 masuk dalam grup neraka, karena bertanding dengan tim-tim kuat. Karena itu, pihak menejemen tidak menargetkan yang miuluk-muluk, tetapi minimal berupaya bermain sebaik mungkin.
Ketua Umum Asosiasi PSSI Kabupaten Temanggung, Yunianto SP menyatakan, untuk ajang Piala Suratin 2016  Persitema justru mendapat  undian yang dianggap kurang menguntungkan. Pasalnya, persitema tergabung dalam grup neraka yang dihuni oleh tiga tim kuat, yakni PSIR Rembang, Persis Solo, dan Persijap Jepara.
Oleh sebab itulah, katanya, pihaknya mengaku tidak ingin membebani tim dengan target muluk-muluk. Yakni, cukup bermain sebaik-baiknya, paling tidak mampu   mengimbangi permainan tim lawan. “Tim sepakbola  PSIR, Persis, dan PersijaP merupakan kasta tinggi dalam persepakbolaan nasional (Liga Indonesia),” akunya, Minggu (24/7/2016).
Pada ajang kali ini, Persitema tidak akan menggunakan Stadion Bhumi Pala sebagai home base untuk menjamu tim lawan. Pasalnya, lokasi tersebut masih belum dapat digunakan lantaran masih dalam proses pembangunan. Terpaksa mereka akan meminjam Stadion Naga Pakca milik Yon Armed Sambung, Kota Magelang mengingat beberapa stadion alternatif yang diajukan pihak manajemen dinilai tidak memenuhi  standar.
“Kondisi ini tidak akan menurunkan optimisme kami selama mengikuti ajang Piala Suratin 2016. Yang penting mental anak-anak dalam bertanding kita perkuat,” harapnya.
Pelatih Kepala Persitema, Ripto Susilo, menyatakan, kendati jadwal pertandingan telah resmi diluncurkan. Namun sejauh ini tim  belum sepenuhnya siap. Masih banyak celah yang harus segera diperbaiki dalam waktu singkat. Sejauh ini ia menyebut, terdapat tiga problem utama yang wajib dituntaskan sebelum anak asuhnya terjun dalam kompetisi. (Mud)

sumber : krjogja

Persitema berbenah mengahadapi putaran dua

Persitema Temanggung terus berbenah demi menghadapi putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Juni mendatang. Klub berjuluk Skuad Ayam Cemani tersebut kini masih terperosok di dasar klasemen Grup 4 Divisi Utama. Melihat kondisi klub seperti itu, Manajer Persitema, Yunianto, segera melakukan pembenahan di beberapa lini tim.
Sri Widadi, pelatih pada putaran pertama lalu, terbukti gagal mengangkat performa tim yang bermaterikan mayoritas pemain lokal tersebut. Hanya memperoleh 2 poin dari seluruh laga putaran pertama membuat mantan asisten pelatih Persis Solo tersebut diberhentikan. Penggantinya adalah Yopie Riwoe yang merupakan mantan pemain Timnas Senior dan Persija Jakarta, didapuk oleh manajemen untuk menggantikan Sri Widadi.
Pelatih berlisensi A Nasional tersebut memiliki tugas berat yaitu menyelamatkan Persitema dari jurang degradasi. Mantan assisten pelatih Persisam Putra Samarinda ini langsung memimpin proses seleksi pemain. Tercatat beberapa nama dari luar daerah mengikuti proses seleksi ini. Salah satunya adalah Tomy Rifka, mantan pemain Semen Padang.
“Materi pemain cukup bagus jika dilihat dari proses seleksi ini, mayoritas pemain muda dan memiliki semangat yang tinggi. Semoga mereka bisa membawa Persitema lolos dari jurang degradasi,” ujar Ketua Umum TaSMania, Totok.
“TaSMania berharap pelatih baru dapat meningkatkan performa tim di putaran kedua nanti.” Totok menambahkan. (Bim)
sumber : fdsi

Perhatikan Kami, Pak Ketua Umum

Pertandingan melawan PSIR kemarin, Terlihat di tribun sepi penonton.
Sore ini, Selasa 29 April 2014 di sebuah kota kecil di lereng gunung sumbing dan Sindoro yaitu Temanggung sebenarnya sangat cerah bagi warganya. Tapi tidak dengan suasana di Stadion Bhumi Phala, yang entah kapan direnovasi oleh Pemkab Temanggung. Persitema Temanggung, klub (yang katanya) merupakan kebangaan bagi warganya, tidak lagi membuat masyarakat Temanggung tersenyum (nb: slogan Kab. temanggung adalah Temanggung Bersenyum). Lagi-lagi Persitema belum mampu mempersembahkan poin penuh di laga lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2014. Disaksikan hanya ratusan orang, Persitema ditahan imbang oleh tamunya PSIR Rembang dengan skor 0-0. Menduduki peringkat kedua, dari bawah Grup 4 hanya unggul selisih gol dari Persipur Purwodadi.
Oke, skor akhir di sebuah pertandingan sepakbola memang hal yang biasa. Tetapi banyak masyarakat yang seperti kehilangan gairah untuk berduyun-duyun menyaksikan Persitema berlaga di kandang mereka. Beberapa musim terakhir, memang Persitema juga sering mengalami hasil yang kurang memuaskan di kandangnya. Skuad Ayam Cemani bahkan sering kesulitan jika berhadapan dengan klub besar seperti PSIS Semarang ataupun PSIM Jogja. Tapi saat itu, bisa dikatakan penonton di Stadion Bhumi Phala memenuhi kapasitas stadion.
Pertanyaan yang timbul saat ini adalah, mengapa gairah penonton menurun drastis dan performa Persitema anjlok? Sekedar informasi, Persitema ditekuk 1-3 di laga perdana melawan Persip Pekalongan, kalah 3-2 melawan PPSM Sakti Magelang di laga away, seri 2-2 melawan Persipur Purwodadi di kandang, dan seri 0-0 melawan PSIR Rembang di laga kandang. Faktor performa tim menjadi alasan utama kenapa pemasukan dari segi penonton untuk laga kandang musim ini menurun.
Lalu bagaimana itu bisa terjadi? Pertama, persiapan mepet yang hanya dilakukan selama 2 minggu sebelum kick-off laga perdana dimulai. Kenapa bisa mepet? Ketua Umum Persitema yang juga Bupati terpilih yang baru (seperti di klub sepakbola Indonesia pada umumnya, Kepala Daerah menjabat Ketum klub), dengan alasan sibuk urusan birokrasi tidak bisa mempersiapkan tim secara matang. Padahal beliau dulu saat kampanye Pilkada pernah berjanji akan membawa Persitema mencapai puncak prestasi tertinggi dan renovasi Stadion Bhumi Phala. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Ada hal yang menggelitik yang informasinya penulis dapatkan dari sekitar klub, yaitu ketika salah seorang (sebut saja yang ikut mengurus tim dan pelaksanaan pertandingan) akan mengajukan perijinan dan sponsorhip ke Ketua Umum, dijawabnya dengan spontan: “Oh, (Persitema) jadi ikut (Div Utama) to mas?”.
Kedua, sudah menjadi rahasia umum bahwa yang selama ini sudah berkorban baik materiil maupun non materiil ialah Manajer Tim. Manajer Tim yang mengurus semua kebutuhan tim. Saking cintanya pada Persitema, hingga segala sesuatu di tim beliau yang tanggung semuanya dan beliau tidak pernah menghitung berapa pengeluaran dari kantong pribadinya.
Ketiga, fungsi Ketua Umum yang tidak dijalankan dengan semestinya. Ketika tim sedang dilanda masalah, terutama masalah keuangan, beliau tidak juga “turun gunung”. Ada beberapa masalah di kalangan suporter ketika akan mendukung langsung di stadion yang belum perlu penulis sampaikan di sini dan sudah menjadi isu regional. Ketua Umum tak juga ikut turun.
Lalu bagaimana nasib Persitema di kemudian hari, Pak Ketua Umum? Apakah anda akan diam saja ketika klub sepakbola kebanggaan masyarakat yang anda pimpin mengalami kehancuran? Semoga Bapak Ketua Umum dibalik “diam”-nya selama ini memiliki formula jitu untuk membangkitkan Persitema. Kalau pun kesibukan urusan birokrasi lebih mendesak untuk didahulukan, maka dengan segala hormat dan ucapan terima kasih atas jasa-jasa bapak selama menjadi Ketua Umum Persitema, maka posisi bapak di klub saat ini lebih bijaksana jika bapak “hibahkan” ke seseorang yang lebih meiliki waktu yang cukup untuk memikirkan klub.
Tujuannya bukan untuk keuntungan penulis pribadi pak, bukan untuk anda seorang, bukan untuk orang lain, tetapi untuk masyarakat Temanggung yang anda pimpin saat ini. Persitema sudah menjadi jiwa kami. Sudah menjadi identitas kami.  Tolong, Perhatikan Kami Pak Ketua Umum..

Penulis adalah salah satu suporter Persitema Temanggung.
Twitter: @BimoSasongkoo

sumber : kompasiana.com

Pesitema Tumbang Di Kandang

 Persitema Kabupaten Temanggung mengawali laga pada Divisi Utama PT Liga Indonesia dengan kekalahan, Selasa (15/4/2014). Bermain di publik sendiri, Stadion Bhumi Phala, kesebelasan kebanggaan 'wong Temanggung' itu digelontor 3 gol oleh Persip Pekalongan. Kiper Roma Surya pun dengan lesu memungut bola dari
jalannya. 

Dua gol Persip Pekalongan dilesakkan Siaka Dembele pada menit ke-17 dan menit ke-55 dan satu gol dari Salia Sanau pada menit ke-70. Sedangkan gol hiburan Persitema tercipta pada menit ke 47 melalui tendangan bebas Arin Kusmanto dari luar kotak pinalti.

Pada pertandingan  yang dipimpin wasit Masudin dari Solo itu, sejak awal babak pertama hingga akhir Persip Pekalongan menguasai jalannya permainan. Dengan apik skuad Laskar Kalong mendikte permainan.

Hal ini membuat para pemain Persitema frustasi sehingga cenderung bermain kasar. Tak urung pemain Persitema Didik Darmadi dihadiahi kartu kuning karena men-tackling pemain lawan, demikian halnya dengan pemain Persip Pekalongan Hersan Masihor yang dikartu kuning karena melanggar pemain lawan, setelah terprofokasi pemain Persitema. 

Pelatih Persip, Sugeng W  mengaku  pada babak pertama memang menginstruksikan pada anak asuhnya untuk berhati-hati karena main di kandang lawan. Namun, pada babak kedua pemain instruksikan berani aktif menyerang dan hasilnya berhasil menambah dua gol. "Satu gol di babak pertama dan dua gol di babak kedua, itu sangat bagus dan meraih
target," katanya. 

Dikatakan ada beberapa kelemahan Pekalongan terutama pemain belakang. Untuk itu akan segera diperbaiki sebelum melawan PSIS Semarang pada pertandingan berikutnya. 

Pelatih persitema Sri Widadi, mengatakan, kekalahan anak asuhnya karena kurang persiapan. Persiapan maksimal hanya sekitar dua pekan setelah pembentukan tim. "Terus terang Persitema kurang persiapan dan belum pernah melakukan ujicoba dengan tim yang selevel," katanya.

Disampaikan sebenarnya pada pertandingan ini anak-anak Persitema telah bermain maksimal tetapi belum bisa membuahkan hasil. Ke depan akan terus memperbaiki kekurangan dengan memaksimalkan pemain yang ada. 

sumber : krjogja.com

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. TASMANIA CYBER - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger