Menghadapi kompetisi Liga 3 tahun 2018 Zona Provinsi Jawa Tengah, Tim berjuluk "Laskar Ayam Hitam" Persitema Temanggung menggelar
seleksi pemain-pemain muda untuk warga Temanggung.
Sementara itu, perwakilan staf seleksi, Bambang Eko Prayantoro mengaku, banyak talenta muda yang dianggap memiliki potensi untuk menjadi pemain Persitema dalam Liga 3 yang akan mulai kick off 25 Maret 2018 mendatang.
“Kami baru mengamati per individu pemain yang ikut seleksi dari segi teknik, visi, penguasan bola dan pola permainan. Semua bagus dan memiliki potensi sebagai pemain profesional,” ungkpanya.
Namun demikian kata Eko, berdasarkan pengamatannya baru sekitar 40 persen saja yang dianggap memiliki keluwesan dan kemampuan yang mumpuni.
Ketua Tim Seleksi 2018, Margo Susilo menuturkan, proses seleksi untuk
persiapan pembentukan tim inti Persitema dalam mengikuti kompetisi Liga
3 tahun 2018 mendatang digelar selama tiga hari berturut-turut, mulai
tanggal 4-6 Maret 2018 di Lapangan Sidorejo Maron. “Seleksi dimulai
pukul 08.00 hingga pukul 13.00 siang,” ucap Margo di sela prosesi
seleksi pemain hari kedua, Senin (5/3/2018).
Margo melanjutkan, antusias para pemain muda U-23 dengan batasan umur
kelahiran maksimal tanggal 1 Januari 1996 tergolong tinggi. Direkap
akhir panitia, sebanyak 200 pemain lokal turut ikut berkompetisi menjadi
yang terbaik. “Untuk kompetisi liga 3 tahun 2018 ini, kami akan
membentuk tim yang mayoritas didominasi oleh para pemin muda asli
Temanggung,” ucapnya.
Ia menambahkan, kendati akan didominasi skuad lokal, namun Persitema Temanggung tetap menargetkan untuk lolos ke Liga 2.Sementara itu, perwakilan staf seleksi, Bambang Eko Prayantoro mengaku, banyak talenta muda yang dianggap memiliki potensi untuk menjadi pemain Persitema dalam Liga 3 yang akan mulai kick off 25 Maret 2018 mendatang.
“Kami baru mengamati per individu pemain yang ikut seleksi dari segi teknik, visi, penguasan bola dan pola permainan. Semua bagus dan memiliki potensi sebagai pemain profesional,” ungkpanya.
Namun demikian kata Eko, berdasarkan pengamatannya baru sekitar 40 persen saja yang dianggap memiliki keluwesan dan kemampuan yang mumpuni.