Home » » Perhatikan Kami, Pak Ketua Umum

Perhatikan Kami, Pak Ketua Umum

Pertandingan melawan PSIR kemarin, Terlihat di tribun sepi penonton.
Sore ini, Selasa 29 April 2014 di sebuah kota kecil di lereng gunung sumbing dan Sindoro yaitu Temanggung sebenarnya sangat cerah bagi warganya. Tapi tidak dengan suasana di Stadion Bhumi Phala, yang entah kapan direnovasi oleh Pemkab Temanggung. Persitema Temanggung, klub (yang katanya) merupakan kebangaan bagi warganya, tidak lagi membuat masyarakat Temanggung tersenyum (nb: slogan Kab. temanggung adalah Temanggung Bersenyum). Lagi-lagi Persitema belum mampu mempersembahkan poin penuh di laga lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2014. Disaksikan hanya ratusan orang, Persitema ditahan imbang oleh tamunya PSIR Rembang dengan skor 0-0. Menduduki peringkat kedua, dari bawah Grup 4 hanya unggul selisih gol dari Persipur Purwodadi.
Oke, skor akhir di sebuah pertandingan sepakbola memang hal yang biasa. Tetapi banyak masyarakat yang seperti kehilangan gairah untuk berduyun-duyun menyaksikan Persitema berlaga di kandang mereka. Beberapa musim terakhir, memang Persitema juga sering mengalami hasil yang kurang memuaskan di kandangnya. Skuad Ayam Cemani bahkan sering kesulitan jika berhadapan dengan klub besar seperti PSIS Semarang ataupun PSIM Jogja. Tapi saat itu, bisa dikatakan penonton di Stadion Bhumi Phala memenuhi kapasitas stadion.
Pertanyaan yang timbul saat ini adalah, mengapa gairah penonton menurun drastis dan performa Persitema anjlok? Sekedar informasi, Persitema ditekuk 1-3 di laga perdana melawan Persip Pekalongan, kalah 3-2 melawan PPSM Sakti Magelang di laga away, seri 2-2 melawan Persipur Purwodadi di kandang, dan seri 0-0 melawan PSIR Rembang di laga kandang. Faktor performa tim menjadi alasan utama kenapa pemasukan dari segi penonton untuk laga kandang musim ini menurun.
Lalu bagaimana itu bisa terjadi? Pertama, persiapan mepet yang hanya dilakukan selama 2 minggu sebelum kick-off laga perdana dimulai. Kenapa bisa mepet? Ketua Umum Persitema yang juga Bupati terpilih yang baru (seperti di klub sepakbola Indonesia pada umumnya, Kepala Daerah menjabat Ketum klub), dengan alasan sibuk urusan birokrasi tidak bisa mempersiapkan tim secara matang. Padahal beliau dulu saat kampanye Pilkada pernah berjanji akan membawa Persitema mencapai puncak prestasi tertinggi dan renovasi Stadion Bhumi Phala. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Ada hal yang menggelitik yang informasinya penulis dapatkan dari sekitar klub, yaitu ketika salah seorang (sebut saja yang ikut mengurus tim dan pelaksanaan pertandingan) akan mengajukan perijinan dan sponsorhip ke Ketua Umum, dijawabnya dengan spontan: “Oh, (Persitema) jadi ikut (Div Utama) to mas?”.
Kedua, sudah menjadi rahasia umum bahwa yang selama ini sudah berkorban baik materiil maupun non materiil ialah Manajer Tim. Manajer Tim yang mengurus semua kebutuhan tim. Saking cintanya pada Persitema, hingga segala sesuatu di tim beliau yang tanggung semuanya dan beliau tidak pernah menghitung berapa pengeluaran dari kantong pribadinya.
Ketiga, fungsi Ketua Umum yang tidak dijalankan dengan semestinya. Ketika tim sedang dilanda masalah, terutama masalah keuangan, beliau tidak juga “turun gunung”. Ada beberapa masalah di kalangan suporter ketika akan mendukung langsung di stadion yang belum perlu penulis sampaikan di sini dan sudah menjadi isu regional. Ketua Umum tak juga ikut turun.
Lalu bagaimana nasib Persitema di kemudian hari, Pak Ketua Umum? Apakah anda akan diam saja ketika klub sepakbola kebanggaan masyarakat yang anda pimpin mengalami kehancuran? Semoga Bapak Ketua Umum dibalik “diam”-nya selama ini memiliki formula jitu untuk membangkitkan Persitema. Kalau pun kesibukan urusan birokrasi lebih mendesak untuk didahulukan, maka dengan segala hormat dan ucapan terima kasih atas jasa-jasa bapak selama menjadi Ketua Umum Persitema, maka posisi bapak di klub saat ini lebih bijaksana jika bapak “hibahkan” ke seseorang yang lebih meiliki waktu yang cukup untuk memikirkan klub.
Tujuannya bukan untuk keuntungan penulis pribadi pak, bukan untuk anda seorang, bukan untuk orang lain, tetapi untuk masyarakat Temanggung yang anda pimpin saat ini. Persitema sudah menjadi jiwa kami. Sudah menjadi identitas kami.  Tolong, Perhatikan Kami Pak Ketua Umum..

Penulis adalah salah satu suporter Persitema Temanggung.
Twitter: @BimoSasongkoo

sumber : kompasiana.com

0 komentar:

Posting Komentar


 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. TASMANIA CYBER - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger